MAGELANG - Polsek Grabag mengumpulkan 24 pelajar SMP Negeri 1 Grabag setelah terlibat aksi perang sarung di tengah jalan yang masuk wilayah Desa Ngasinan, Kecamatan Grabag.
"Kemarin (Rabu, 13/4) kami mengumpulkan lima anak, hari ini 24 anak dikumpulkan di SMP 1 Grabag, " kata Kepala Polsek Grabag AKP Maryanto, Kamis (14/4).
Maryanto menuturkan perang sarung ini terjadi pada Selasa (12/4) pagi. Para pelaku merupakan pelajar kelas VIII dan IX SMP Negeri 1 Grabag.
Pada hari Rabu, Maryanto mengungkapkan, pihaknya memanggil lima anak yang terlibat dengan menghadirkan orang tua anak masing-masing.
Polisi, kata Maryanto, memberikan pembinaan kepada para pelaku agar tidak mengulangi aksi perang sarung.
Adapun pengumpulan 24 anak di SMP Negeri 1 Grabag, dia bilang merupakan pengembangan jumlah pelaku perang sarung. Mereka juga diminta tidak mengulangi aksinya dengan membuat surat pernyataan.
Baca juga:
Gawat, KPK Membuat Program Desa Antikorupsi
|
"Kepala sekolah juga diminta untuk membina (anak-anak yang terlibat perang sarung), " ujar Maryanto.
Sementara itu, Kepala Polres Magelang, AKBP Mochammad Sajarod Zakun mengatakan, orang tua dan masyarakat perlu berperan menjaga anak-anak selepas berbuka puasa, salat tarawih atau jelang sahur agar tidak melakukan kegiatan yang bisa menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Sebagai informasi, video perang sarung di Kecamatan Grabag viral di media sosial. Video ini diunggah salah satunya oleh akun instagram @magelang_raya, Rabu (13/4) sore. Terlihat puluhan remaja saling sabet menggunakan sarung yang dibentuk menyerupai pecut.